Metode Guide Note Taking ( Catatan
yang Terbimbing)
a. Pengertian metode pembelajaran
Guided Note Taking
Metode pembelajaran Guided note
taking atau catatan terbimbing adalah metode pembelajaran yang menggunakan
suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat membantu siswa
dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan
metode ceramah. Tujuan Metode pembelajaran guided note taking adalah agar
metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama
pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak (Agus Suprijono, 2009: 105)
Metode pembelajaran ini juga dapat dikembangkan untuk membangun
stock of knowledge peserta didik
adalah
metode
catatan
terbimbing.
Metode
catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah
yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa.
b. Keunggulan Metode Pembelajaran
Guided Note Taking
1.
Metode
pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil.
2.
Metode
pembelajaran ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai
kegiatan pembelajaran.
3.
Metode
pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.
4.
Metode
pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta,
sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.
5.
Metode
pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi
yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
6.
Metode
pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik akan
terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang
berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep
atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.
7.
Metode
pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang
berbeda.
8.
Metode
pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau
tulisan naratif yang panjang.
9.
Metode
pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang
terhadap suatu informasi tertentu
10.
Metode
pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan
kesempatan mengembangkan diri, fokus pada handout dan materi ceramah serta
diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery)
dan bekerja sendiri.
c.
Kelemahan Metode Pembelajaran Guided Note Taking
1.
Jika
guided note taking digunakan sebagai metode pembelajaran pada setiap materi
pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2.
Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
3.
Kadang-kadang
sulit dalam pelaksanaan karena guru harus mempersiapkan handout atau
perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah bagian atau materi mana yang harus
dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan siswa untuk
belajar dengan metode pembelajaran tersebut.
4.
Guru-guru
yang sudah terlanjur menggunakan metode pembelajaran lama sulit beradaptasi
pada metode pembelajaran baru.
5.
Menuntut
para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah
ditetapkan.
6.
Biaya
untuk penggandaan hand-out bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang
ekonomis.
Pembelajaran diawali
dengan memberikan bahan ajar
misalnya berupa handout dari materi ajar yang
disampaikan dengan
metode ceramah kepada peserta didik. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga
terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut.
Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong
dalam handout memang
sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Selama ceramah berlangsung
peserta
didik
diminta
mengisi
bagian-bagian yang kosong
tersebut. Setelah penyampaian materi
dengan
ceramah selesai, mintalah kepada peserta
didik membacakan handoutnya.
d.
Langkah –langkah metode guide taking
1. Memberikan
siswa panduan yang berisi ringkasan
poin-poin utama dari materi belajar yang
akan disampaikan dengan strategi ceramah
2. Kosongkan
sebagian dari poin-poin yang anda anggap penting sehingga akan terdapat
ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut
Beberapa cara yang
dilakukan adalah :
a.
Berikan suatu istilah dengan pengrtian;
kosongkan istilah atau definisinya
b.
Kosongkan beberapa pernyataan jika
poin-poin utamanya terdiri dari beberapa pernyataan;
c.
Menghilangkan beberapa kata kunci dari
sebuah paragraph
d.
Bahan dibuat bahan ajar (handout) yang
tercantum didalam sub-topik dari materi pelajaran.
3. Kegiatan
bahan ajar/handout yang anda buat kepada siswa
4. Jelaskan
bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa point penting, dalam handout untuk
tujuan agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan anda
sampaikan.
Materi
: kesebangunan
1. Gambar berskala, foto dan model
berskala
a. Gambar
skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya.
Contoh
:
Sebuah
peta dibuat dengan skala 1 : 200.000, tentukan
Jarak pada peta, jika jarak sesungguhnya 90 km..?
Jawab
:
Skala
= 1 : 200.000 è
p= 200.000
b. Foto,dan
model berskala
Pada foto dan model berskala, bagian
yang bersesuaian dari foto dengan bangun asli memiliki perbandingan yang sama.
2. Bangun-bangun yang sebangun
|
|||
Dari
dua gambar persegi panjang KLMN dan PQRS diatas didapat :
a. K bersesuaian dengan P dan K = P
b. L bersesuaian dengan Q dan L = Q
c. M bersesuaian dengan R dan M = R
d. N bersesuaian dengan S dan N =S
Jadi
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
e. Sisi
KL bersesuaian dengan PQ dan KL : PQ = 18 :12 = 3 : 2
f. Sisi
LM bersesuaian dengan QR dan LM : QR = 12 : 8 = 3 : 2
g. Sisi
NM bersesuaian dengan SR dan NM : SR = 3 : 2
h. Sisi
KN bersesuaian dengan PS dan KN : PS = 3 : 2
Dua gambar diatas merupakan sebangun.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa Dua bangun dikatakan sebangun apabila dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut;
a. Sudut-sudut
yang bersesuaian sama besar
b. Sisi-sisi
yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama
Lambang dari sebangun adalah “ ~ ”
3. Segitiga-segitiga yang sebangun
a. garis-
garis sejajar dengan sisi segitiga
pada
gambar disamping ABC dan DEC sebangun, karena sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar.
Jika
panjang CD = a, AD = b, CA = a + b, BE = d, CB = c + d, AB = f, DE = e
Maka
berlaku perbandingan-perbandingan berikut
1.
2.
b. Rumus-rumus
dalam segitiga siku-siku dengan garis tinggi ke sisi miring
gambar
disamping merupakan segitiga ABC
siku-siku di A dan ADBC, AD merupakan garis tinggi pada sisi miring BC.
Adapun rumus yang berlaku untuk gamabr disamping adalah :
1.
2.
3.
Dari
gambar tersebut kita bias menyimpulkan bahwa, dua buah segitiga dikatakan
sebangun, jika
1. Sudut-sudut
yang bersesuaian sama besar
2. Sisi
yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama atau sebanding.
Media
pendukung
hanya
handout saja,
Refrensi
Zaini,
Hisyam. 2002. Strategi Pembelajaran aktif
di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : CTSD IAIN Sunan Ampel
Sarjono.
2002. Lembar Kerja Siswa WAJAR (Wajib Belajar). Jakarta: Graha Pustaka
Zainal Mutaqien. 2009. Kelebihan dan Kelemahan
Guided Note Taking
Tidak ada komentar:
Posting Komentar